Showing posts with label ayoberkarya. Show all posts
Showing posts with label ayoberkarya. Show all posts

Tuesday, May 3, 2011

PR (award)dari mbak Chiku : SELESAI !

Bismillahirrahmanirrahiim..

Okey, now's time to do the homework from mbak chiku, hai!ganbarimasu!

PR nya itu adalah..jejejejejeng *backsound

1) Thank and link to the person who awarded me this award,
2) Share 8 things about myself,
3) Pay it forward to 8 bloggers that I have recently dicovered.

Hmm...sebelum kita masuk ke acara inti *apasih, saya mau cerita sedikit mengenai PR yang baru aja saya terima ini. Sebenernya dulu saya juga pernah dapat PR yang serupa dari adik kelas saya, Dida, tapi berhubung saya masih sangat laggard di dunia per-blog-an dan gak mencoba untuk mencerna instruksi yang diberikan dengan seksama, jadinya sampe sekarang (udah sebulan lebih) tu PR belom juga dikerjain..ckckck..

But, thanks to mbak Chiku, akhirnya saya mudheng juga akhirnya mesti diapain tuh award,hehehe.

Hmm..Mbak Chiku a.k.a Mbak Retno Widyastuti. Hajimete mbak chiku to shaberetta (bener gak nih tulisannya begini mbak?ngasal tenan saya..hehehe) itu sekitar sebulan yang lalu, 1 April 2011. Sampai sekarang masih teringat jelas di dalam lobus otak saya awal perjumpaan  dengan mbak Chiku di kantor Indonesia Mengajar, Kebayoran Baru. Pengalaman tak terlupakan itu juga bisa di liat di postingan saya ini.

My first impression ke mbak Chiku (her blog : www.chikupunya.multiply.com)..jujur saya waktu itu sangat excited dan nge-fans banget sama mbak Chiku (Sekarang juga masih siih *ngerayu). Soalnya waktu itu mbak Evi bilang kalau mbak Chiku itu multi-talented dan menguasai banyak bahasa asing, salah satunya bahasa Jepang. Waah, lumayan nih bisa jadi guru les bahasa Jepang gratis buat saya, pikir saya kala itu,hehehehe

Mbak Chiku itu baik, ramah dan lucu bangat (soalnya kadang-kadang suka mix bahasa Indonesia sama bahasa Jawa, keren banget tuh mba) sama kayak tim IM yang lain (mbak Evi dan Pak Israr) pokoknya seneng banget deh bisa kenal orang-orang yang keren,  baik and humble abis, makasih ya Allah *gratefull.

Setelah nge-add fb mbak Chiku, kesempatan untuk mengenal lebih dalam semakin terbuka. Saya punya kebiasaan kalau nge-add temen baru di FB pasti liat profile infonya, wa bil khusus nge-cek alamat blognya. Soalnya saya itu paling doyan menjelajahi alam pikiran orang lain melalui tulisan-tulisan yang mereka buat, seru dan nambah pengetahuan pula.

Kebetulan mbak Chiku juga seorang MPer, jadi kita berada di dalam satu "komplek" yang sama. Hmm..pas pertama kali buka "rumah"nya mbak Chiku, asli! saya IRI (sengaja di kasih bold sama underline untuk mempertegas,hehehe) abis.Mupeeeeeng banget liat foto-fotonya, apalagi yang di Jepang, aduuh negara impian saya banget itu. Terlihat banget kalau mbak Chiku itu traveller sejati dan suka berpetualang kayak Dora The Explorer. Selain liat-liat fotonya, saya juga seneng baca tulisan-tulisan mbak Chiku, tulisannya itu enak banget buat dibaca dan seru, berasa diajak masuk ke dalam kehidupan sehari-harinya mbak Chiku. Mantab tuenan deh pokoke.

Oya, mbak Chiku ini ternyata adik kelas SMA nya kak Sofwan Al-Banna. Saya nge-fans juga tuh sama dia, suka bacain buku-bukunya sama baca blognya juga di MP (walaupun jarang di update, tapi tulisannya keren-keren banget). Salah satu penyebab kepengen PPL di IM  juga karena liat ada namanya kak Sofwan di struktur tim nya, kirain bisa ketemu nanti, eeh gak taunya lagi di Jepang toh sekarang. Tapi sama sekali gak nyesel lah PPL di IM, karena bisa kenalan sama orang-orang yang subhanallah gak kalah kerennya kayak kak Sofwan, contohnya kayak mbak Chiku ini.

Oya, waktu itu saya juga iseng-iseng nyari info tentang mbak Chiku lewat mbah google (salah satu hobi saya yang lain, banyak-banyak bertanya sama mbah google kalau ada hal yang bikin saya penasaran) terus saya diarahkan sama web perpustakaan digitalnya UI. Ada judul thesis mbak Chiku kalau gak salah mengenai perspesi murid SMA dan Mahasiswa Jepang terhadap agama Islam ya mbak? Saya interested banget sama judulnya, jadi penasaran sama hasil penelitiannya mbak, boleh nih kapan-kapan di share gitu mbak ke kita yang masih anak bawang ini,hehehe

Hmm..kenal sama mbak Chiku emang gak seberapa lama, baru dua kali pertemuan tatap muka. Tapi Insya Allah, nanti kalau udah PPL akan lebih kenal lagi dan banyak belajar dari mbak Chiku. Mohon bantuannya yaa mba'e

All right, nomor satu selesai, sekarang lanjut ke nomor dua, tariiik maang~

8 hal tentang saya..

1. Nama panjang saya adalah Sarah Saskia, tapi kalau lagi iseng, pas perkenalan saya akan menambahkan embel-embel "Adya Mecca" (nama panjang nya dari Zaskia Adya Mecca) Jadilah nama saya, Sarah Saskia Adya Mecca (terkadang saya tambahin lagi "althafuniisa", tergantung mood).  Sebenarnya bukan karena nge-fans atau terobsesi sama mbak Zaskia sih, cuman enak aja nyebutnya,Sarah-Saskia-Adya-Mecca *maaf ya mba Zaskia, aku sering minjem namamu tanpa izin,hehehe. Nama panggilan saya sih standar aja "Sarah", tapi orang-orang tertentu ada juga yang memanggil saya dengan sebutan yang gak lazim, kaya "Kak Saz (dari Daty), Saski (dari Kak Yani), Sarsas (dari Izzah), Ceuceu (dari orang-orang yang sering saya panggil Ceuceu juga), Salah (dari orang-orang yang ngeh kalau saya gak bisa melafalkan huruf Rrrr), Seuz, Jeunk, Boi, Cyiin dan masih banyak lagi sebenarnya. Yaa..tinggal dipilih lah enaknya mau manggil apa, asal jangan sebut saya dengan panggilan "mas" , "pak" atau "om" yaa..emang eike cewe apaan

2. Saya anak kedua dari 5 bersaudara. Punya kakak laki-laki yang garang and galak abis + bawel kayak emak-emak (padahal dulu akur banget tuh sama dia..hmm) dan punya 3 adik perempuan (2 diantaranya anak kembar yang 1 lagi sedang menginjak masa Abegeh). Ayah saya seorang pegawai swasta. Ibu saya seorang Ibu Rumah Tangga. Keluarga saya cukup normal, gak neko-neko dan so far mendukung kegiatan-kegiatan saya, baik di kampus maupun di rumah, walaupun terkadang agak overprotected tapi gak begitu lebay banget si, sampai membatasi ruang gerak saya. Tulisan tentang keluarga saya yang (tumben-tumbenan) saya buat bisa dibaca di sini.

3. I'm a visual learner! Saya paling mudah menyerap pengetahuan baru lewat tampilan visual.Kalau dengerin orang ngomong saya keseringannya ngantuk, makanya kalau lagi denger dosen ceramah, biasanya saya paling hobi nyatet, gambar-gambar dan memvisualisasikan apa yang dosen saya bilang. Saya juga suka bangeeeeeet belajar melalui film, khususnya film-film Jepang. Alasan mengapa saya suka banget sama film-film Jepang bisa dibaca di sini.

4. I LOVE design. Karena saya adalah seorang visual learner yang cinta dengan hal-hal yang berbau visual, maka gaya belajar visual saya ini tertuang dalam sebuah hobi, yakni mendesign. Saya seneng banget buat poster, pamflet dan publikasi dan lain-lain. Alhamdulillah dari sekedar hobi bisa menjadi tambahan penghasilan walaupun gak seberapa banyak. Kalau ada acara-acara biasanya temen-temen kampus menggunakan jasa saya untuk mendesain.  Kalau mau lihat  coretan-coretan saya bisa silihat di sini.

5. Otak kanan saya lebih dominan dibandingkan otak kiri. Well, saya memang cinta sama sesuatu yang nyeleneh dan out of the box. Senang sama kreativitas dan gak suka banget dikekang sama jadwal yang kaku dan ketat. Saya juga cinta dengan seni dan budaya, suka berekspresi dengan warna-warna dan juga melakukan kegiatan yang dinamis. Makanya kadang-kadang kalau diminta mikirin hal yang agak "otak kiri" kayak analisis, hitung menghitung, berkerumul dengan data-data statistik, saya udah tepar duluan  deh. Mestinya sih seimbang ya..soalnya terlalu otak kanan juga gak baik, makanya sekarang saya sedang mencoba untuk lebih bersahabat dengan aktivitas otak kiri. Ganbarimasu!

6. Saya suka Jepang. Ya, negara mantan penjajah kita yang katanya paling kejam pas waktu menjajah ini mencuri hati saya banget. Dari dulu sampai sekarang, impian saya gak pernah berubah, saya mau kuliah di Jepang dan merasakan kultur meraka yang disiplin abis (beda banget sama saya sebenarnya, tapi karena itulah saya mau belajar supaya jadi orang yang disiplin). Awal ketertarikan saya dengan Jepang dimulai dengan Doraemon, kemudian Detective Conan, dan berlanjut sampai lagu-lagu dan film-film nya yang membuat hati saya kepincut..cut..cut..

7. Saya adalah pengagum langit sejati. Entah kapan mulai mencintai langit, yang pasti saya hobi banget mandangin langit. Kalau lagi bete, tinggal ngadepin wajah ke atas dan bete itu akan berkurang seketika. Di postingan-postingan saya banyak juga yang bercerita mengenai kekaguman saya akan langit. Langit itu indah banget, beneran deh. Kayaknya gak ada habisnya menuangkan kata-kata untuk menggambarkan keindahan langit. Bersyukur banget sama Allah SWT sudah dikaruniakan kedua buah bola mata yang sempurna, sehingga saya bisa memandangi langit sesuka hati saya.

8. The last but not least, saya adalah pecinta PENDIDIKAN yang pengen banget KELILING DUNIA dan menginspirasi orang-orang yang saya kunjungi. Cita-cita saya adalah keliling dunia (minimal Indonesia dulu deh) dengan mobil bus besar (kayak bus HIBA gitu deh) yang dijadikan sekolah keliling. Jadi, di dalam bus itu ada perpustakaan mininya, ada pusat sumber belajarnya, ada tempat untuk kreativitas, dan lain-lain. Konsepnya agak mirip dengan mobil pintarnya Mendiknas, tapi dengan size yang lebih besar, jadi muat banyak buku. Abis itu dibagi-bagiin ke anak-anak seluruh Indonesia dan ada penyelenggaraan pelatihan buat masyarakat sekitar. Sebenarnya ide ini pengen saya tuangin dalam PKM, tapi karena gak keburu waktunya jadi saya simpan aja untuk di realisasikan suatu hari nanti.Amiin.

Okey..nomor 2 selesai!, sekarang beranjak ke nomor 3. Hmm..saya akan meneruskan tongkat estafet PR ini kepada 8 orang-orang terpilih (tsaelah bahasanya..) mereka adalah...

1. Izzah
2. Kiki
3. Hanum
4. Mba Uwi
5. Rizca
6. Dwi
7. Julia
8. Yuanita

Selamat mengerjakan yaaa ^^ tidak sabar menunggu tulisan kalian :D


Sunday, October 31, 2010

Gadis langit dan lelaki awan (episode 2)

Langit hari ini terlihat begitu cerah. Birunya yang terang benderang begitu indah dihasi oleh kumpulan awan kumulus yang bertebaran dimana-mana. Mereka bergerumul layaknya sebuah gula-gula kapas putih besar yang membuat diriku sangat ingin untuk memakannya sampai habis. Mentari pun bersinar dengan teriknya menyinari kota Jakarta yang penuh dengan polusi. Walau panasnya membakar hingga ke pori-pori kulit sawo matangku, aku tak peduli. Aku ingin terus menerus menatap langit hari ini.


Aah...langit...kau begitu indah..


***

Hari ini sekolahku diliburkan karena guru-guru mengadakan rapat. Asyik sekali! Hari ini akhirnya aku terlepas dari mulut-mulut usil teman-teman sekelas yang sudah mulai teracuni oleh Aldo dan cecunguk-cecunguknya yang semakin gencar menjodohkan aku dengan si anak baru..

AWAN..

Sudah hampir seminggu ia duduk di sebelahku. Selama 3 bulan ini bangku di sebelahku itu selalu kosong. Kalaupun terisi, sudah pasti si Aldo yang sangat menjengkelkan yang berada di sana. Apalagi yang ia lakukan selain mengusiliku dan memancing emosiku. Dasar anak kurang kerajaan! Dan, berkat kehadiran Awan, si anak baru, tingkah laku Aldo semakin menjadi-jadi. Kemarin ia dan cecunguk-cecunguknya yang setia menaburkan sobekan-sobekan kertas ke kepalaku dan Awan sambil menyenandungkan nada-nada khas pernikahan. Alhasil rambutku dan rambut Awan dipenuhi oleh sobekan-sobekan kertas(yang sepertinya kertas ulangan matematika milik Aldo yang tadi dibagikan, nilainya 0!aku ingat sekali raut wajah kesalnya ketika diomeli oleh Bu Sofia, rasakan!!).

Awan ternyata sama tenangnya denganku dalam menghadapi Aldo. Ia tak pernah menunjukkan raut kesal ataupun marah, walaupun kini ia menjadi sasaran mulut usil Aldo cs. Dia malah masih bisa tersenyum pada Aldo (satu hal yang TIDAK AKAN AKU LAKUKAN) ketika Aldo mengejeknya dengan sebutan 'ikan buntal'.

AWAN..

Anak laki-laki bertubuh gempal yang sama pendiamnya dengan diriku. Tidak ada satu patah kata pun yang keluar dari mulutnya apabila tidak ada hal penting yang harus disampaikan. Hanya "Assalamualikum" yang diringi dengan senyuman yang ia katakan ketika bel masuk dan bel pulang berbunyi.Selebihnya hanya jika ia butuh sesuatu baru ia berbicara denganku. Baguslah,toh kalau pun ia mengajakku berasa-basi aku hanya akan menjawab seadanya.

Waktu istirahat,kulihat Awan tidak pernah pergi ke kantin ataupun bermain bersama anak lain. Ia hanya duduk memakan bekal yang sudah ia bawa dari rumah. Agak kesal juga melihatnya asyik makan sendiri di tempat duduk kami,karena tadinya itu adalah tempat favoritku ketika menghabiskan bekal yang kubawa dari rumah.Sejak dulu aku memang tidak pernah memakan jajanan dikantin, selalu bekal buatan bunda yang menemani waktu istirahatku. Aku sangat beruntung memiliki bunda yang cantik sekaligus pintar masak. Bunda selalu membuatkan masakan yang enak dan bergizi untukku, terima kasih bundaku sayang.

Tapi,kali ini masakan enak buatan bunda tidak dapat aku habiskan di kelas, karena si murid baru itu sudah mengambil 'lahan' yang biasa kugunakan. Terpaksa aku harus mencari lahan baru untuk makan.Yang pasti sejauh mungkin dari Aldo cs, jangan sampai selera makanku hilang karena tingkah laku aneh dan super duper menyebalkan dari si Aldo beserta pengikutnya yang setia.

Aku mulai mengelilingi bangunan sekolah yang sudah 3 bulan terakhir ini kusebut sebagai sekolahku. Berkeliling, celingak-celinguk sana-sini mencari tempat yang nyaman dan sepi  agar dapat  melahap masakan bunda yang super lezat. Kemana ya,pikirku. Kamar mandi?ah tidak..terlalu jorok!tidak akan berselera makan di sana. Pinggir lapangan? terlalu ramai. Dimana...dimana..dimana...dimana tempat yang nyaman untuk makan tanpa diganggu oleh siapapun??

Hampir 15 menit aku berkeliling sekolah kecil yang agak tua ini. Tetap saja tidak menemukan tempat yang sreg untuk makan. Bel masuk akan berdering 15 menit lagi, sedangkan bekal makananku belum kusentuh sedikitpun. Akhirnya aku menyerah, sepertinya memang dikelaslah tempat paling aman untuk makan, jauh dari keramaian dan gangguan Aldo dkk(tiap istirahat ia PASTI ke kantin dan bermain di lapangan bersama anak laki-laki lain).

Sesampainya ku di kelas, ku lihat Awan sudah tidak lagi melahap bekalnya. Ia sedang berkonsentrasi membaca sebuah buku kecil bercover hitam. Sorot matanya terlihat begitu serius memandangi buku kecil yang ia baca. Mulutnya berkomat-kamit. Sayup-sayup terdengar suaranya yang lirih..

"Fabbi ayyi alaa irabbikuma tukadziiban"

Suara lantunan ayat suci yang keluar dari mulutnya...
Surat Ar-Rahman..
Salah satu satu surat favorit bunda..

AWAN...

Anak baru yang yang begitu berbeda dan langka. Ini kali pertama aku melihat seorang anak laki-laki yang begitu khusyunya melantunkan ayat suci. Seorang anak seumuranku yang sudah begitu fasih membaca Al-Quran. Walaupun suaranya terdengar lirih, namun bacaannya begitu syahdu dan menenangkan hati, mengingatkanku pada bacaan tilawah bunda.

AWAN...

Kau memang begitu berbeda...

***

Udara panas kota Jakarta masih terus berhembus di atap rumah susun yang kini menjadi rumah baruku. Aku masih terus menatap langit sambil merebahkan diriku di tempat yang biasa dijadikan tempat menjemur pakaian oleh Ibu-Ibu penguhuni rusun. Atap rusun inilah satu-satunya tempat yang dapat membuatku leluasa melakukan kebiasaanku dikala bosan, menatap langit.

Walaupun aku membeci namaku, namun aku tidak pernah membeci 'langit' yang sesungguhnya. Bahkan sebaliknya, aku sangat suka memandangi langit yang begitu luas dan indah ini. Langit yang cerah bertabur awan. Langit yang kelam bertabur bintang. Langit yang begitu memesona. Langit yang selalu membuatku terpana. Langit yang membuatku dapat melupakan semua rasa kesepian yang selalu menghampiri. Rasa sepi dan sendiri..

Langit memang selalu membuatku dan bunda terpukau. Ia terbentang begitu luas dan berdiri tanpa tiang. Bunda bilang, Allah SWT sengaja menciptakan langit yang begitu indah dan menghiasnya untuk manusia.

"Langit sayang..coba kau hadapkan wajahmu ke atas langit ketika kau merasa sedih ataupun kesepian. Pandangilah langit dan kau akan merasakan bahwa betapa dirimu adalah tidak pernah sendiri dan kau begitu dicintai oleh Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.Langit adalah bukti cinta Allah kepada kita. Ia menciptakan langit dan menghiasnya untuk kita, manusia yang begitu kecil dihadapan-Nya. Oleh karena itu sayang..jangan pernah merasa sendiri..karena engkau, wahai anakku yang amat kucintai karena Allah, selalu dinaungi oleh cinta-Nya"

Itulah kata-kata yang bunda sampaikan padaku ketika kami masih berada di Papua. Aku dan bunda memandangi langit bersama-sama di bukit kecil yang berada di belakang rumah kami. Udara dingin pegunungan yang menusuk sampai ke tulang tak kami pedulikan. Genggaman tangan bunda yang begitu erat sudah cukup menghangatkan tubuhku. Bintang yang bertebaran dan langit yang begitu bersih tanpa polusi membuat kami tidak peduli dengan apapun yang terjadi di sekitar kami. Tak peduli beberapa nyamuk dan serangga sudah  datang menghampiri dan tak peduli akan masalah-masalah rumit yang sedang kami hadapi.

Aah..langit...aku dan bunda selalu mencintaimu...


(masih bersambung)


Friday, October 29, 2010

Gadis langit dan lelaki awan (episode 1)

" Aku benar-benar suka langit"

Kata-katanya begitu mantap. Matanya berkilat-kilat menunjukkan tanda keseriusan. Wajahnya mendongak ke atas, menatap langit yang begitu dicintainya. Senyuman lebar merekah diantara kedua pipi merah meronanya yang tembam.

Dan, tanpa kusadari, wajahku pun berubah merah padam, tersipu malu mendengar pernyataannya barusan. Walaupun kusadari betul, kata-kata barusan bukan ditujukkan untukku, namun untuk 'langit' dalam arti yang sebenar-benarnya. Namun, aku tak peduli. Orang yang dilanda cinta memang kadang tak berlogika bukan?Itu yang kupelajari dari sinetron-sinetron di televisi.

***

Aku benci namaku. Benci!Benci!Benci sekali! kenapa bunda harus memberiku nama sekonyol itu. Rasanya bunda enggan bersusah payah untuk mencarikan sebuah nama untukku di kala aku lahir. Begitu simpelnya satu kata yang menjadi namaku itu. LANGIT. Ya..aku anak perempuan dan namaku adalah LANGIT. Hanya LANGIT! tidak ada embel-embel apapun di depan maupun di belakangnya. Tidak ada tambahan 'Siti', 'Nur' atau nama lain apalah yang dapat menunjukkan jati diriku sebagai anak perempuan. Begitu singkat namaku itu...

LANGIT!

Selama 1 tahun terakhir ini, aku sedang gencar-gencarnya berusaha membujuk bunda untuk mengganti namaku. "Ayolah bundaaa..LANGIT itu nama yang aneh, bunda gak tau sih gimana gak enaknya diejek dan dicemooh gara-gara nama aneh ini!" rayuan maut kulancarkan ketika bunda sedang asyik bercengkrama dengan 'noona', laptop kesayangannya.

Bunda menghentikan gerakan jemari indahnya yang sedari tadi beradu dengan huruf-huruf yang ada pada keyboard si 'noona'.Bunda menoleh padaku, lantas kemudian memegang kedua pipiku dengan begitu lembut sambil menatap wajahku lamat-lamat. Ah! lagi-lagi bunda mengeluarkan jurus mautnya agar membuat diriku luluh dan tersihir dengan kata-kata apapun yang akan bunda sampaikan.

"Langit sayang.." Bunda mulai mengeluarkan suaranya yang lembut.

Aku tau betul apa yang akan bunda katakan, kata-kata sama yang kerap digunakan untuk menentramkan hatiku dikala aku gundah gulana dengan nama anehku ini. Kali ini aku tidak boleh kalah dengan kata-kata bunda yang kerap menyihirku. Aku sudah muak dengan nama ini. LANGIT..BAH!

Kulepaskan genggaman kedua tangan lembut bunda. kemudian kuletakkan kedua tanganku pada pipi bunda yang begitu tirus. Bunda terlihat kaget. Ini kali pertama aku melakukan hal tersebut. Biasanya aku hanya diam dan pasrah mendengar kata-kata bunda yang begitu menggetarkan hati. Kata-kata bunda yang kemudian membuatku dapat mengangkat kepala kepada dunia dan berkata "HEY!Namaku LANGIT!NAMA YANG INDAH BUKAN?".

Namun tak berlangsung lama sihir dari kata-kata bunda mempengaruhiku. Apalagi ketika rombongan Aldo dkk sudah mulai melontarkan ejekan-ejekan menyebalkannya padaku, rasanya ingin kubuang sejauh mungkin nama aneh ini.

"Bunda! Aku sudah besar. Aku sudah 11 tahun bunda. Aku tidak mau seumur hidup diejek dan dicemooh gara-ara nama yang aneh ini..pokonya aku mau ganti nama!Ini semua salah bunda!Kenapa bunda harus memberikanku nama yang aneh!Kenapa tidak memberiku nama seperti anak-anak yang lain?!kenapa harus LANGIT!kenapa bukan Marisa, Tasya, Nadia,Dina, KENAPA BUNDA?"

Kuluapkan amarahku yang sedari pagi kutahan. Aku memang anak yang penakut. Diejek, diusili, dicemooh separah apapun, aku hanya diam dan tak bergeming. Hal inilah yang membuat Aldo dan cecunguk-cecunguknya begitu betah menjailiku. Aku memang anak yang penakut dan pendiam. Tak pernah sekalipun aku berani mengungkapkan perasaan yang membuncah di dalam hati. Sedih, Marah, Kesal,biasanya kusimpan sendiri. SENDIRI. Tanpa ada teman yang dapat diajak berbagi.

Yaa..karena saking seringnya berpindah rumah, aku pun jadi lupa bagaimana caranya bersosialisasi. Hampir tiap setahun sekali aku dan bunda berpindah tempat, dari satu daerah ke daerah lain. Bunda selalu bilang " Di tempat baru kita akan menemukan pembelajaran baru langit..".

Yayayaya..bagiku tempat baru adalah masalah baru karena aku harus berpindah-pindah sekolah dan memperkenalkan namaku yang aneh ini. Dan disinilah aku sekarang. Semakin merana di tengah-tengah gencetan anak yang tak berotak.

Air mata jatuh membasahi kedua pipiku. Ini pertama kalinya aku menangis di depan bunda. Dan yang paling tak kusangka adalah, buliran air mata itu juga jatuh dari kedua bola mata bunda yang indah.

Bunda turut menangis bersamaku.

***

Hari ini kelas kami akan kedatangan murid baru. Anak-anak cowok yang tak berotak (Aldo dan cecunguk-cecunguknya) ribut membicarakan anak baru tersebut. Mereka bertaruh apakah anak baru tersebut laki-laki atau perempuan. Mereka ribut sekali!Berisik!Aku tidak lagi dapat berkonsentrasi dengan novel yang sedang kubaca.Tiba-tiba, Aldo yang kurus kering dan berkulit gelap itu mendatangiku bersama cecunguk-cecunguknya (Cahyo dan Abdul). Dengan senyuman yang menyebalkan ia duduk di bangku depanku. Tiba-tiba saja ia merampas novel yang sedang kubaca dan mengibas-ngibaskan novelku ke udara. Aku hanya diam tanpa ekspresi.

Ku tatap wajah Aldo dengan tatapan penuh kebencian dan kuambil novelku yang lain dari laci mejaku. Aldo terlihat kesal melihatku yang tidak terpengaruh dengan tingkah lakunya yang sangat menyebalkan itu. Ia kembali merebut novelku dan mengibas-ngibaskan kedua novelku di udara. Aku masih diam dan menatap Aldo dengan tatapan dingin. Terserah!Aku tak peduli dengan apa yang akan kau lakukan, anak konyol!pikirku dalam hati. Aku sudah bersumpah dalam hati, seusil apapun tingkah lakunya padaku, aku tetap tidak akan menunjukkan raut muka kesal dan ekspresi apapun. Karena kalau aku menunjukkan wajah marah dan melawannya, ia akan senang. Karena itulah tujuannya melakukan tindakan-tindakan menyebalkan itu, membuatku marah dan meledak-ledak. Namun aku telah bersumpah bahwa AKU TIDAK AKAN MARAH!

Wajah hitam Aldo terlihat semakin hitam karena marah. Ia begitu kesal karena lagi-lagi hari ini ia gagal membuatku terpancing amarahnya. Ia melemparkan kedua novelku ke arah pintu. TEPAT ketika Ibu Sofia masuk bersama anak baru. Wajah Ibu Sofia merah padam saking marahnya. Bagaimana tidak marah, ia disambut dengan sambitan dua buah buku novel dari anak muridnya yang paling nakal seantero sekolah.

Ibu Sofia memanggil Aldo dengan suara yang menggelagar layaknya petir yang menyambar di siang hari bolong. Ia meminta Aldo untuk menemuinya setelah kelas usai. Wajah Aldo kini berubah pucat pasi. Rasakan!Pikirku dalam hati. Akhirnya Aldo mendapatkan ganjaran dari Allah SWT atas kelakuan jahatnya padaku. Aku pun tersenyum penuh kemenangan.

Ibu Sofia pun melanjutkan kelas dengan memperkenalkan murid baru. Anak yang berperawakan gemuk. Pipinya tembam dengan perut yang buncit. Bajunya terlihat begitu sempit saking besarnya perut yang ia miliki. Kulitnya putih bersih, layaknya orang keturunan tionghoa. Namun matanya tidak sipit.Hidungnya agak macung dan bibirnya tipis.

Namanya?

Aah..namanya itulah yang membuatku sengasara di kemudian hari.

Muhhamad Fatih al-Awani

Paggilannya..

AWAN!

Indah sekali!Bagaikan tertimpa pohon durian beserta durian-duriannya, hari itu juga muncullah pasangan yang sangat serasi di kelas kami. Ya...LANGIT dan AWAN, dua hal yang selalu bersama dan tak terpisahkan. Pasangan yang muncul akibat 'jasa' dari mak comblang yang paling kubenci seantero jagat raya, ALDO!

Ibu Sofia meminta Awan untuk duduk di sebelahku. SIAL!Kenapa harus disebelahku! Aldo dan anak-anak lainnya sibuk menggodaku dengan "cieee..cieee", "ihiiiiy...ihiiy","asiiik niye.." dan perkataan-perkataan yang tak jelas dan sangaaaat menyebalkan. Aku masih dengan ekspresiku yang biasa. Diam dan Dingin.

Awan duduk di sebelahku. Uuuh. Badannya bulat sekali, pikirku. Persis seperti buntalan awan kumulus yang bergerumul ketika langit cerah menaungi kota. Awan menoleh kepadaku dan tersenyum.

"Assalamualaikum" katanya. Pipinya yang kemerahan terlihat sangat bulat seperti bakpao.

***

(Bersambung)  



*Bismillah..nyoba-nyoba buat cerpen..smoga bisa kelar sampai tamat..amiin..SEMANGAT NULIS!

 

Monday, September 13, 2010

Sunday, December 6, 2009

tulislah...dan biarkan dunia memandangmu

Tulislah…tulislah dan tulislah….

Jika engkau ingin dunia mengenalmu….tulislah

Jika engkau ingin berbagi kepada dunia…tulislah
Jika engkau ingin menggemparkan dunia….tulislah
Jika engkau ingin berbuat sesuatu untuk dunia….tulislah

Tidak peduli apa kata orang…


Tid
ak peduli mereka berkata apa…

Tulislah


Sudah cukup mereka mengekang kata-kata mu…

Sudah cukup mereka mengunci lisan mu….
Sudah cukup mereka membuat lidahmu kelu…
Sudah cukup….

Tak perlu lagi engkau malu untuk mengungkapkan..

Tak perlu engkau takut untuk menyuarakan…
Tak perlu engkau ragu untuk mengekspresikan apa yang engkau rasakan….

Tulislah….


Katakan pada dunia bahwa engkau bisa…

Katakan pada dunia engkau BISA….
Katakan pada dunia engkau dapat melakukannya….

AKU BISA MENYUARAKAN PIKIRANKU MELALUI TULISAN-TULISANKU!!!


AKU BISA MENGUBAH DUNIA DENGAN TULISAN-TULISANKU!!!


AKU BISA MEMBANGUNKAN SINGA-SINGA YANG TERTIDUR DI

HATI MANUSIA- MANUSIA INDONESIA DENGAN TULISANKU!!!


AKU BISA MEMBUKA HATIKU DENGAN TULISANKU!!!


AKU BISA MENDAPATKAN RIDHA ILAHI DENGAN TULISANKU!!!!


AKU BISA….

BILA AKU MAU…

Teruslah menulis diriku..


Tak peduli orang lain mencemoohku…tak peduli mereka tak menyukai karyaku…ku akan terus menulis…


Akan kujadikan batu bata yang mereka lempar padaku menjadi pondasi bagi hati ku yang kokoh….


Akan kubuktikan pada mereka bahwa aku BISA menjadi PENULIS….