Friday, February 19, 2010

ilmu pengetahuan ilmiah vs agama

" Ilmu Agama dan ilmu pengetahuan ilmiah adalah dua hal yang berbeda, akan sulit untuk menemukan titik tengahnya, susah nyambungnya!"

" Bagaimana cara kamu membuktikan kalau Tuhan itu ada melalui pendekatan ilmiah??"

................................................................................


Aliran darahnya mengalir dengan cepat, adrenalin memompa jantungnya untuk berdetak lebih kencang lagi, tubuhnya berkeringat, lidahnya kelu.
Ia hanya diam tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya, walaupun sejuata argumen telah ia pikirkan untuk membatah pernyataan "nyeleneh" itu.

Namun...ia hanya membisu..

Suasana ruangan semakin memanas, argumen-argumen lain muncul dari mulut teman-temanya. Bermacam-macam pendapat terlontarkan, namun ia masih saja terdiam..

" Ayo bicara, keluarkan pendapatmu, kamu tau kalau argumen itu tidak benar kan? kamu tau benar bahwa ilmu pengetahuan itu sejalan dengan agama. Kamu sudah pernah mempelajari hal itu, ayo bicara, JANGAN HANYA DIAM!"

Suara hati mendesak-desak dirinya untuk berbicara, untuk ikut mngeluarkan pendapatnya.
Namun ia masih ragu untuk membuka mulutnya. Ia tahu betul kemampuan public speakingnya masih kurang terasah, ia tahu betul bahwa seringkali apa yang dikeluarkan oleh mulutnya tidak sejalan dengan apa maksudnya, sehingga terkadang timbul kesalah pahaman.

"Namun, ini tidak bisa DIBIARKAN!" lagi-lagi suara hatinya mendesak

Ia terus menimbang-nimbang untuk berbicara atau diam saja sebagai penonton.

Arggh.....ia memang selalu dipusingkan oleh perbincangan-perbincangan yang berbau ilmiah.

Ia ingat sekali terakhir kali ia berbincang mengenai hal-hal yang berbau rasionalitas, dan yang banyak menggunakan otak kiri, efek samping mulai timbul pada dirinya.
Kepalanya pusing, serasa ada asap keluar dari otaknya yang ia paksa untuk berfikir lebih rasional, lebih ilmiah. Perutnya pun ikut bereaksi, mual dan secara mengejutkan membuat ia menjadi tidak nafsu makan.
Padahal yang ia hadapi hanyalah sebuah simulasi kecil yang dibuat oleh guru ngajinya agar ia tau bagaimana harus berargumentasi bila bertemu dengan orang-orang yang "terlalu banyak" menggunakan rasionalitasnya hingga tidak percaya bahwa Tuhan itu ada.

Dan disana lah ia berada, di arena pertarungan sebenarnya..bukan sebuah simulasi belaka.

Namun kali ini yang ia hadapi bukanlah seseorang yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan. Orang tersebut YAKIN bahwa Tuhan itu ada, namun ia meyakini dengan menggunakan keyakinannya saja, bukan dengan akal pikirannya.

Padahal agama dan ilmu pengetahuan ilmiah adalah dua hal yang saling menguatkan satu sama lain. Ilmu pengetahuan ilmiah membuktikan kebenaran agama.

Suara hati semakin mendesakknya lebih keras untuk menyuarakan isi hatinya. "ayo bicara!ayo bicara!"
Dan pada akhirnya, sang tangan kanan memberanikan diri untuk mengacung ke udara. Mulut memberanikan diri untuk mengeluarkan kata-kata. Walaupun jantung berdetak semakin cepat lagi, begitupun kaki gemetaran lebih kencang lagi.
Ketika semua perhatian telah tertuju padanya dan semua orang diam untuk mendengarkan kata-kata nya, keringat semakin deras membajiri tubuhnya.

Tatapan mata orang-orang yang begitu menyeramkan membuat fokus otaknya pun berpindah, tidak lagi memikirkan cara untuk mengeluarkan pikiran-pikiran rasional agar mematahkan argumen tersebut.
Otaknya pun berpikir untuk menyudahi tatapan-tatapan menyeramkan yang ditujukan padanya. Ia sudah tak tahan lagi. Kakinya gemetar lebih kencang dan ia pun tidak lagi dapat mengontrol kata-kata yang keluar dari mulutnya.

Kata-kata yang keluar semakin tidak terarah, dan pada akhirnya keluarlah statement dari mulutnya " SEMUA INI PASTI ADA YANG MENCIPTAKAN"

                                                                    SKAK MAT!!!

Ia tahu betul kata-kata itu adalah kata-kata yang WAJIB DIHINDARI ketika kita ingin berargumen dengan menggunakan otak kiri.

Tanpa ragu-ragu, orang tersebut langsung memberikan pertanyaan yang sudah ia duga " lalu siapa yang menciptakan TUHAN??"

DIAM...lagi-lagi ia hanya terdiam dan menyesali perkataan yang barusan keluar.

Argumen lain keluar dari mulut temannya, argumen yang cukup netral.
Ia pun hanya diam mendengar pendapat temannya itu, walaupun ia merasa kurang puas dengan pernyataan temannya, kurang ilmiah, pikirnya.

Sambil terus mendengarkan argumentasi temannya itu, dengan panik ia bolak-balik buku catatan kecilnya, mencoba mencari-cari materi tentang keberadaan Tuhan secara ilmiah yang pernah diberikan oleh guru ngajinya. Namun hasilnya nihil. Tidak ada satu kata pun tertulis disana.
Ia menyesal untuk kedua kalinya, mengapa tak ia susun dengan rapih materi-materi yang ia terima setiap minggunya.

Yaaa...penyesalan memang selalu datang belakangan.

Pembicaraan pun mulai melunak, dan orang itu tetap berkesimpulan bahwa keberadaan Tuhan tidak dapat dibuktikan dengan pendekatan ilmiah.

Dan lagi-lagi suara hatinya menjerit " TIDAKKKKKK!!!!" dalam diamnya.

                            ***

Keesokan harinya ia tetap memikirkan perdebatan yang terjadi kemarin. Kerap ia berbicara sendiri mengemukakan argumentasinya yang tertahan.

" Justru penelitian ilmiah itu semakin ngebuktiin, kalo bumi dan alam semesta ini pasti ada yang ngatur. Tubuh kita aja udah sebegini rumitnya dengan adanya sistem organ, organ, jaringan, sampai ke sel, itu tuh bener2 teratur dan sempurna, GAK MUNGKIN LAH GAK ADA YANG NYIPTAIN DAN YANG NGATUR!"

" Itu baru dari tubuh kita aja, belom lagi dari tumbuhan, hewan, benda2 langit, tata surya, planet-plenet yang beredar dengan lintasannya sendiri tanpa ada yang pernah NABRAK atau MASUK KE LINTASAN PLANET LAIN, semua itu PASTI diatur dengan penuh keseimbangan dan keteraturan! Kalo emang semua ini terjadi dengan sendirinya, masa iya bisa serapih ini?masa iya bisa seteratur ini??"

" Kalo yang namanya probabilitas itu selalu ada, kalo emang kita ini adalah produk dari sebuah ketidak sengajaan, kenapa coba mata semua manusia semuanya terletak di tempat yang tepat,di depan? kenapa dari sekian banyaknya manusia di bumi gak ada yang matanya GAK SENGAJA ada di belakang atau di bawah?"

" Bahkan Einstein yang ilmuan ulung yang udah diakui di seluruh dunia kepintarannya aja percaya bahwa Tuhan itu ada.Semakin dia meneliti alam ini, semakin ia sadar bahwa alam semesta ini GAK MUNGKIN MUNCUL SENDIRI"

" seorang ilmuan yang menciptakan tangan robot aja mengakui, bahwa secanggih apapun ia membuat tangan robot tersebut tidak dapat menandingi tangan asli ciptaan Yang Maha Kuasa, yang sungguh begitu rumit dan sempurna"]

Arrrgh...andai saja waktu itu ia dapat mengemukakan itu semua..
Andai saja waktu itu ia dapat menguasai diri untuk tidak grogi, sehingga pikirannya bisa lebih jernih..
Arrrggghh... Andai saja...

Namun, satu hal yang pasti, yang pada akhirnya ia sadari..bahwa ada pembelajaran indah yang telah disiapkan oleh Allah untuknya.

Mungkin Allah ingin memberitahukannya, bahwa selama ini ia kurang melatih kemampuan berbicara di depan umumnya.

Bahwa selama ini ia kurang mengasah keberaniannya untuk mengatakan yang benar itu BENAR dan yang salah itu SALAH.

Bahwa selama ini ia kurang memperkaya pengetahuannya, kurang mengasah otak kirinya.

Bahwa selama ini ia KURANG MEMBACA!

Yaaa...lagi-lagi Allah membelajarkan dirinya, menyadarkannya bahwa manusia di luar sana begitu bermacam-macam dengan pemikirannya masing-masing.

Dan ia pun harus sadar bahwa ia harus mempersiapkan diri dengan bekal ilmu pengetahuan, tidak hanya Ilmu agama untuk MEMPERTAHANKAN AKIDAHNYA.



8 comments:

  1. Bagai tertampar hatiku, selama ini aku hanya menggunakan ilmu ngengkel untuk menolak orang2 yg memaksaku masuk agamanya. Postingannya bagus.

    ReplyDelete
  2. Ukhti,d al Quran tlah terhampar bukti science dan kuasa Allah.Bgmn sang burung besi-pesawat trbng-termaktub d ayat2 suci QURAN,khdupan lebah,dciptakanx manusia dr awal trbntkx smp mudigah kmd bgmn stl dy lengkap usia untk dsapih.Dan msh bny lgi.mari belajar ^^,

    ReplyDelete
  3. saya pun juga tertampar mbak ketika mendapatkan pertanyaan seperti tu, seakan diingatkan betapa masih kurangnya ilmu yg dimiliki, mmang harus lebh banyak menuntut ilmu lagi, bkan cuma ilmu agama dwank..smanagat!!
    ^_^

    ReplyDelete
  4. bener mba, bahkan masih banyak lagi penjelasan2 ilmiah yang ada di al-qur'an, kaya gunung yang bergerak, trus tentang bertemunya dua lautan, sayangnya saya kurang cakp dalam membahasakannya lewat verbal, jdinya smuany nge-blank, yahhh..harus belajar lebih banyak lagi ternyata

    ReplyDelete
  5. organize with organisation. beraktivitas bersama teman-teman di organisasi insyaAllah akan membuat qt lebih "bisa" dalam memverbalkan sesuatu secara "smart". tapi bukan sebatas orasi,diplomasi
    pursue your self for "dakwah"
    semangat,hamasa, spirit, ganbate kudasai..!!!

    ReplyDelete
  6. tapi sayang di sekolah sekolah kita, banyak ilmu - ilmu yang menjauhkan kita dari Allah, misal teori darwin, teori big bang atau teori biologi yang menyatakan bahwa 'makhluk hidup berasal dari mahluk hidup lagi". ilmu kloning pun membuat sebagian orang berasa jadi Tuhan -salam ukhuwah-

    ReplyDelete
  7. yupz..bner banget mba, cuman kdang2 krasa beda ja klo ngomong d depan kelas sma ngomong sma dpan forum, klo d dpan forum byasanya kan pake hijab, jd g kliatan bnyak org ny..hehehehe

    tp jazakillah mba atas msukannya ^_^

    ReplyDelete
  8. btul..efek dari ghowzul fikri c klo sya rasa, krena jaman skarang yg nguasain ilmu pengetahuan itu orang2 barat, jd gampang ja deh mreka ngobrak-abrik aqidah orang islam lewat propaganda teori2 yang g bener..

    salam ukhuwah juga

    ReplyDelete