......................... II

Bismillahirrahmanirrahiim..
"Masih memandangi langit?masih belum terurai benang kusut di kepalamu itu?Saranku kemarin tidak mempan ya?"
"Haha..lumayan berefek kok,lumayan. Tapi hanya sedikit yang terburai. Sisanya masih melilit."
"Oh..begitukah?mungkin karena yang kau tuliskan itu belum kau jelma menjadi bentuk perbuatan,jadi masih terasa kusut"
"Mungkin...yah..tapi kurasa ada hal lain. Yang sesungguhnya kusut bukan benang di otak, tapi benang di hati. Hati itu rajanya,kan? Dia yang mengendalikannya kan. Kalau hati lapang, benang kusut di kepala pasti akan lebih mudah terurai..yah..masalahnya disini kan, di hati.."
"Ya, tapi kau tau kan bagaimana cara mengurai benang kusut di hati?"
"...ya,aku tau..."
"Lalu,mengapa masih memandangi langit?masih rindukah kau?"
"...iya" *tersenyum*
"Baiklah, jangan lupa,kakimu itu.."
"Masih menapak bumi, ya, aku ingat kok"
*tersenyum* "yuk, masuk.."
"masih ingin disini,sebentar lagi ya.."
(Aku masih harus menahan air mata ini agar tidak tumpah) *kembali menatap langit*