Bismillahireahmanirrahiim...
Cinta itu apa?
Banyak yang berlomba mendefinisikannya. Ada yang bilang bahwa cinta memiliki jutaan rasa, ada pula yang menjelaskannya melalui pendekatan ilmiah. Bagiku, cinta itu adalah anugerah, apabila kita dapat menempatkannya sesuai pada fitrah. Sebaliknya ia dapat pula jadi bencana, bila kita lalai dalam mengelolanya. Ya, itulah cinta. Hal yang tak dapat kau sangka-sangka kapan ia akan datang menghampirimu.
Lalu tiba-tiba, tak ada angin, tak ada hujan,pertanyaan mengenai cinta ini muncul dihadapanku. Tepat disaat tubuh ini sedang terbaring kelelahan menahan teriknya matahari musim panas di negeri sakura ini.
"Teh, teteh..banguun teh, ayu mau curhat!" teriaknya sambil menepuk pipiku. Aku yang sedang banjir keringat ini enggan membuka mata. Aku lelah sekali ayu, begitu pikirku. Tapi gadis keras kepala ini masih saja menepuk pipi dan meneriaki telingaku "teteeeeeeh!!!ayuuu mau curhaaat!". Kubuka mataku yang masih berat sambil mentapnya dengan pandangan kesal. " Ayuu!!!teteeh lagi cape banget ini. Curhatnya nanti aja yah..". Ayu, si gadis keras kepala asal daerah pempek ini tiba-tiba meneteskan air mata. "huhuhu..teteeh kan psikolog, masa ada klien lagi butuh curhat gak diladenin sih teh..teteeh jahaat!!" Ayu merajuk. Mau tak mau akupun bangun dan meladeni keinginan Ayu. Jika dibiarkan bisa-bisa merajuk seharian.
"Iya Ayu cantiiik, mau curhat apaaa..?" tanyaku sambil membenarkan jilbabku yang mulai berantakan. Ayu pun tersenyum puas dan menghentikan tangisannya. "Hehee...gitu dong, ini baru namanya psikolog profesional. Sugoi nee~". "Udah cepetan curhat, teteh mau lanjut tidur niih,masi ngantuk!" kataku tak sabaran.
Ayu pun membenarkan posisi duduknya, menghapus bekas air mata yang ia gunakan sebagai senjata untuk membujukku. Lalu memandangi diriku lekat-lekat. "Teh.." katanya. "Teteh pernah jatuh cinta?".
Eh. Soal cinta toh rupanya.
Cinta..
Pernahkah aku jatuh cinta?
Tiba-tiba otakku memunculkan wajah sosok yang kukenal itu. Sosok yang selalu asyik dengan kamera DSLR nya. Mengarahkan moncong lensa ke arah langit. Menangkap tiap rona yang dibuat oleh kumpulan hamparan biru yang bertaburan kapas putih. Di sana.
Di atas bukit kecil yang mengarah ke laut.
Dia? Dia itu jelas bukan cinta, sahutku dalam hati. Bukan..itu pasti bukan cinta. Hanya keterbiasaan saja. Terbiasa berbagi,terbiasa bercerita, terbiasa..ketika kebiasaan itu dihentikan, pasti sosok nya akan menghilang dari otak. Pasti.
Tapi..mengapa aku masih dapat melihatnya walau sudah tak pernah bersua.
Cinta??bukan! Ini bukan cinta!
"teh..kok malah bengong? Jawab pertanyaan Ayu doong.." lamunanku pun terhenti.
"Cinta ya yu..hmm...entahlah,teteh juga gak yakin..apa itu cinta atau hanya perasaan kagum aja. Emang cinta itu apa sih yu?"
"Cinta itu indah teh, sekaligus menyesakkan" tiba-tiba buliran bening meluncur dari kedua bola mata Ayu.
Iya yu, menyesakkan, kataku dalam hati sambil mengambilkan tissue untuk ayu.
* mada tsu-tsu-ku ne~
No comments:
Post a Comment