Sunday, November 25, 2012

Solilokui manusia kecil


Bismillahirrahmanirrahiim..

Dia hanya mampu menatap dengan kedua bola mata kecilnya.
Sembari menutup telinga rapat-rapat dengan kedua tangan mungilnya.

Berisik!!
Begitu pikirnya.
Melihat keseliling para manusia besar yang saling bersautan dan meninggikan suara.
Melihat yang satu saling berbangga menunjukkan borok yang ada di depannya. 
Tanpa menyadari bahwa borok yang dipunya sendiri jauh lebih besar dan menjijikan.

Munafik!
Begitu pikirnya.

Dia hanya mampu memandangi dan meratapi.
Para manusia besar itu saling membusungkan dada.
Berlomba-lomba menunjukkan kehebatannya.
Menyebutkan dari A-Z apa yang sudah mereka perbuat.

Menyedihkan!
Begitu pikirnya.

Menerawang sekelilingnya yang tampak begitu kacau.
Melihat api yang terus dikipas-kipaskan oleh mahluk yang Allah ciptakan dari api.
Membuat para manusia besar semakin kepanasan dan meracau tidak jelas.

Alih-alih berkata baik, atau diam. Malah sengaja buka mulut untuk membuat runyam.
Alih-alih setiap muslim itu bersaudara, dimana jika satu bagian itu sakit maka yang lain juga merasakan hal yang sama,
yang terjadi malah sengaja menyakiti dan membuat luka saudaranya.

Lalu, sabda Rasulullah yang mulia..ditempatkan dimana?

Mengerikan.
Begitu pikirnya.

Lebih baik menjadi manusia kecil selamanya.

Mengerikan membayangkan dirinya tumbuh menjadi para manusia besar.
Menakutkan membayangkan harus melihat dunia begitu berisik, diisi oleh para manusia besar yang berebut bicara.
Dan ia menjadi salah satu dari mereka.
Mengerikan.

Tapi, ia tahu ia tidak bisa.

Suatu hari kedua bola mata kecil itu pun akan membesar. 
Oleh karenanya harus ia biasakan untuk melihat ayat-ayat Rabb-Nya agar tak mudah ia melihat borok saudara dan melupakan borok diri yang jauh lebih besar.
Mulut itu pun akan menjadi besar.
Maka, ia harus biasakan untuk membaca ayat suci Rabb-Nya, menyampaikan kalimat-kalimat hikmah, berkata baik..memaksa diri untuk diam jika belum ada kata baik yang belum dapat diucapkan. Sehingga tak ada lisan yang melukai hati saudaranya atau menghujat yang lain bak malaikat tanpa dosa.
Kedua tangan itu pun akan tumbuh membesar.
Oleh karenanya, ia harus biasakan untuk beramal, berbuat kebaikan, bersedekah, sehingga tak ada ruang untuk kedua tangan yang besar itu untuk melukai dan berbuat kerusakan.

Ya..

Ia harus tancapkan sabda Rasulullah SAW yang mulia ini di hatinya yang masih suci dan putih itu..

“Orang Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya; dan orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” [HR. Bukhari]

No comments:

Post a Comment