Bismillahirrahmanirrahiim...
Lagi-lagi berada di kondisi dimana saya harus memilih.
Prioritas.
Dari dulu saya paling sulit menentukan mana harus yang saya dahulukan.
Dahulukan yang utama.
Iya, saya tau itu. Tapi bagi saya semuanya adalah utama.
Pilih yang paling utama, utama di antara utama.
Semuanya utama, semuanya penting, semuanya menuntut saya harus ada di sana.
Delegasikan tugas yang ada, percayakan pada yang lain.
Sudah. Saya sudah melakukannya, tapi hasilnya? ah.. saya malas membahasnya..
Coba dikonfirmasikan saja, ditanyakan bagaimana progress nya. Husnudzon.
Saya sudah bilang kan kalau saya malas membahas itu.. lagipula bukan hanya soal itu.
Lalu apa?
Terkadang, ketika semuanya sudah begitu menumpuk, mengejar, menarik, meng.. apalah itu, saya malah disorientasi. Mencari pelarian. Mencari penyegaran. Sejenak. Tak apa kan?
Lalu masalah selesai, tugas yang mencekik itu rampung? amanah yang harus diselesaikan itu beres?
*Terdiam*
Tapi..semuanya terasa begitu buntu. Saya sudah mencoba memulai. Saya sudah mulai mengerjakan. Saya MEMAKSA diri saya untuk tetap bekerja. Bahkan menonaktifkan rasa. Saya buang jauh-jauh rasa yang bergelombang ini. Saya.. *hening*
Kamu..kurang bersyukur...cengeng..berlebihan..kenapa cepat menyerah?
Kamu tidak merasakan apa yang saya rasakan. Lelah ini terlampau mencekik! Saya sangat lelah..capai...pahamkah?
Lalu apakah kamu juga merasa apa yang dirasa oleh saudara/i mu yang lain? mungkin lelah yang mereka rasakan jauh lebih membunuh dibanding yang kamu rasa. Mungkin yang kau rasa memang tidak ada apa-apanya dibanding mereka.
Tapi..
Belajarlah..untuk ikhlas menerima semua ketetapan-Nya. Apabila ada yang harus kau perjuangkan, perjuangkanlah! Perjuangkan hingga akhir! Buat dirimu kuat, jangan makin mlemahkan diri dengan pikiran-pikiran negatif. Jangan diombang-ambing oleh perasaan. Jangan lemah! Mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah..
Hmm...
Berpikirlah, gunakan akal pemberian Allah..cari cara bagaimana mensinergiskan semua. Bukan kemudian mengorbankan salah satunya, namun memang adakalanya amal mu tidak harus terlihat oleh manusia. Masalahkah itu? TIDAK! Allah itu Maha Melihat, Dia yang menilai kerja-kerja mu. Buka, tadaburi Qs. At-Taubah : 105..
Yang kau rasakan tidak akan berlangsung selamanya. Akan terlewati. Akan terganti. Pasti.
Siapkan strategi. Atur hati. Atur diri. Jangan biarkan syaitan mengipas-ngipasi hati yang sedang sakit ini. Berlindung pada Sang Illahi Rabbi..
Biarkan saja apa yang ada di luar sana. Fokus pada apa yang harus kamu selesaikan.
Jangan bersedih, dan jangan takut. Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan Allah pasti tolong kamu. Sekarang tinggal dirimu sendiri, maukah kau menolong dirimu untuk bangkit?
* Menarik dan menghela nafas panjang*
Terima kasih Qalbu :)
No comments:
Post a Comment