Tuesday, April 26, 2011

berhentilah barang sejenak..

Bismillahirrahmanirrahiim...

Mungkin ini waktunya bagi kita untuk berhenti sejenak.

Kembali merenungkan hakikat hidup, buat apa kita ada.

Berani hidup, berarti berani pula kehilangan.

Karena sejatinya tidak ada yang kekal di dunia ini, kan?

Selain Ia, Allah Sang Maha Kekal.

Kemarin malam sebuah sms singkat dari saudari saya tercinta masuk ke inbox saya. Singkat, padat dan jelas, mengabarkan berita duka akan kembalinya sang ayahanda keharibaan Yang Maha Kuasa. Saya yang kala itu sedang berancang-ancang untuk berlayar ke pulau kapuk sontak membatalkan perjalanan saya tersebut. Aktivitas saya pun berubah menjadi mengirim jarkoman melalui SMS dan facebook ke hampir semua temen satu jurusan mengenai berita duka tersebut.

Jujur, mendengar berita duka tersebut ada rasa syok, kaget, gak percaya, tapi memang begitulah kenyataannya. Hmm mungkin karena bisa dibilang, saya dan saudari saya itu lumayan dekat dan di sela-sela perbincangan kita sesekali saya menanyakan kabar ayahnya yang memang sedang sakit. Kalau diingat-ingat lagi, baru kemarin saudari saya itu posting di blognya mengenai kondisi keluarganya, wa bil khusus kondisi ayahnya. Dan keesokan harinya jasad sang ayah sudah tidak ada lagi di tengah-tengah keluarga.

Saya amat merasakan bahwa berita kali ini merupakan salah satu tarbiyah yang Allah berikan kepada saya. Lagi-lagi masalah kematian yang mengingatkan saya untuk meninjau ulang apa yang telah saya lakukan selama ini di dunia. Ya..mungkin ini saatnya bagi saya untuk berhenti barang sejenak, melihat jejak-jejak perbuatan saya selama ini, sudahkah semua gerak anggota tubuh, pikiran, hati diarahkan hanya untuk-Nya?

Hmmm..mungkin saja kemarin-kemarin saya terlalu fokus dengan hal-hal berbau duniawi, terlalu banyak hal yang diinginkan sehingga semua dibalut dengan nafsu dan emosi. Ingin ini, ingin itu, banyak hal yang diingini. Tidak salah memang mengini banyak hal, namun ketika terlalu menggantungkan banyak keinginan tanpa berhenti sejenak untuk sekedar merefleksi...hmmm..khawatir tujuan utama hidup di dunia menjadi terlupa.

Ya Allah semoga Engkau masih sudi untuk mengingatkan hamba bahwa segala apapun di dunia ini telah memiliki masanya. Semuanya akan kembali kepada-Mu, karena hak milik mutlak hanya milik-Mu, kami hanya memiliki hak pakai yang telah Engkau tetapkan masa berlakunya.

Semoga Lillah bukan sekedar pemanis kata yang membuat orang-orang terpana.

Namun sebuah acuan bergerak, acuan bertindak, acuan berkarya selama di dunia.

Apalah artinya semua, kekayaan, pangkat, jabatan, prestasi yang prestisus.

Apabila semuanya hanya menjadi topeng belaka yang kemudian hangus ?

Allahurabbi..

Ingatkan kami bahwa hidup di dunia tak seberapa lama..

Ingatkan kami tiada guna bagi diri untuk berbangga..

Ingatkan kami bahwa dunia ini hanyalah tempat senda gurau belaka..

Sehingga kami tidak menjelma menjadi manusia rakus yang lupa akan hakikat diri yang sebenarnya..




1 comment: