Selama seminggu belakangan, saya merasa teramat sangat dekat dengan kata yang saya tuliskan pada judul di atas..
KATARSIS
Katarsis..
Katarsis..
Kayaknya lucu aja gitu nyebutinnya.
Well, sebenarnya kata itu adalah kata yang sering disebutkan oleh temen-teman saya dari jurusan Bimbingan dan Konseling..
.kurang lebih maknanya adalah PELAMPIASAN EMOSI.
Seminggu belakangan,emosi jiwa memang sedang meletup-letupnya bak ketel yang terisi air mendidih. Berasa capeeeeek banget dikejar-kejar deadline tugas dan tetek bengeknya. Begadang tiap malem, nemenin kelelawar dan burung hantu yang lagi pada dinas ..huft lelah sangat!
Badan berasa remuk. Segala macam herbal penambah stamina sudah ditelan supaya badan tetap kuat berdiri.
Tapi sesungguhnya yang jauh lebih lelah adalah jiwa..
Sadar ataupun tidak..yang sebenarnya merasakan lelah yang teramat sangat ini adalah jiwa.
Jiwa yang tidak ikhlas dan sabar dalam menjalani hari yang sudah Ia anugerahkan kepada saya.
Dan jadilah saya menjadi pribadi yang kerap melakukan berbagai macam bentuk KATARSIS (baca: pelampiasan emosi) untuk mengobati dan mengalihkan jiwa yang sedang lelah ini.
Namun, katarsis yang saya lakukan memang kurang baik.
Tidak baik malah..
Mulai dari menghabiskan yoghurt berpuluh-puluh banyak..
Melahap makanan apa aja yang ada di meja tanpa ampun..
Online gak jelas berjam-jam..
Curhat sana-sini tanpa berpikir solusi (yang penting emosi sudah tersalurkan dan ada sahabat yang mengerti bahwa saya ini sedang dirundung duka)..
Main keyboard dan gitar berjam-jam sambil nyanyi-nyanyi gak jelas..
Terkadang bengang bengong sendiri..
Yaah...hasil dari negative way of katarsis yang saya lakukan adalah jiwa saya malah makin kering. saya butuh pelampiasan lagi untuk membasahi jiwa yang kekeringan ini..
Dan pada akhirnya..
Allah menunjukkan cara yang jauh lebh baik dalam melampiaskan emosi-emosi jiwa yang bergejolak di dalam dada melalui sebuah percakapan dengan saudari saya dalam sebuah sesi curhat yang lumayan menampar saya.
Singkat kata, ia bercerita tentang pengalamannya menghadiri sebuah syuro di organisasi yang diikutinya. Sebelum syuro dimulai, sang pemimpin syuro meminta peserta syuro untuk tilawah. Gak tanggung-tanggung. Mereka tilawah dari zuhur sampai isya! sekitar 6 jam lebih mereka tilawah.Saudari saya itu sempat bingung dan bertanya dalam hati, kenapa syuro tidak juga dimulai padahal banyak hal yang harus dibahas? namun rasa penasaran tidak terlalu ia hiraukan. Ia pun melakukan apa yang pemimpin syuro instruksikan.
TILAWAH dan TILAWAH
Pas ba'da isya, akhirnya syuro pun dimulai. Pembahasan panjang yang awalnya saudari saya pikir akan memakan waktu yang lama ternyata dapat selesai dalam kurun waktu satu jam saja!
Sang pemimpin syuro pun kemudian menjelaskan maksud dari instruksinya,mengapa ia meminta para anggota syuro untuk tilawah sebegitu banyaknya. Kurang lebih maksud dari instruksinya tersebut adalah untuk menekankan bahwa kekuatan ruhiyah adalah kunci dari pemecahan masalah yang sedang kita hadapi. Pembahasan yang sebegitu rumit dan berlikunya akan terlihat mudah dan sederhana apabila kekuatan ruhiyah kita sedang berada dalam kondisi prima.
Saya terbengang-bengong mendengar cerita saudari saya barusan.
Dan lagi-lagi, sebuah bohlam kecil keluar dari kepala saya.
AHA!
TERNYATA ITU YANG LUPUT!
TERNYATA ITU YANG MEMBUAT HATI SAYA SEDEMIKIAN LELAH DAN PENATNYA DALAM MENJALANI HIDUP..
Ruhiyah...
Memang,ketika kita melakukan pelampiasan emosi yang tidak pada tempatnya, akibat yang timbul adalah kita akan terus menerus mencari pelampiasan lain. Ibarat hati yang memiliki luka menganga yang semestinya kita sembuhkan malah kita teteskan air jeruk nipis yang makin membuat hati semakin perih.
Dan itulah yang saya lakukan seminggu belakangan..
Katarsis yang tidak tepat malah membuat hati semakin sakit..
Membuat hati semakin sepi..
Semakin sedih dan dirundung duka..
Padahal kalau kita dapat melakukan prosedur katarsis yang benar, yakni dengan terus menerus mendekatkan diri pada Allah. Saya yakin, segala apapun yang terjadi..segaenak apapun itu.. semenyebalkan apapun itu... semengecewakan apapun itu..kita dapat menghadapinya dengan senyuman penuh keikhlasan TANPA KELUHAN!
Yup..PR besar buat saya..agar tidak lagi melakukan hal-hal tak bermakna dalam mengobati luka jiwa yang ada...
Walapun sesekali masih saja melakukan katarsis yang kurang baik..banyak ngelakuin hal-hal yang gak terlalu guna...tapi paling tidak, kini saya memiliki TEKAD dan USAHA untuk memutar arah katarsis negatif yang saya lakukan.
Tilawah itu memang benar-benar obat hati yang sudah terbukti khasiatnya. Gak perlu lagi uji lab segala..hasilnya POSITIV mengobati penyakit-penyakit hati yang menjangkit..
Tapi masih ada obat-obat hati lainnya yang gak kalah okenya..
SHOLAT MALAM..
BERKUMPUL DENGAN ORANG SHOLEH..
PERBANYAK PUASA..
PERPANJANG DZIKIR MALAM..
Itu semua adalah obat hati yang gak ada tandingannya. Gak perlu terapi-terapi yang harus merogoh kocek sekian juta atau traveling jauh-jauh ke luar negeri yang bisa bikin kantong kering untuk mengobati penat yang melanda. Cukup konsumsi kesemua obat hati di atas, niscaya luka-luka yang menganga dapat disembuhkan oleh Sang Maha Penyembuh..
PR!
PR buat saya untuk bisa melaksanakan minimal salah satu dari obat hati tersebut dan ISTIQOMAH dalam menjalaninya..
Niscaya ribuan luka duka, sedih, kecewa, lelah,penat,marah, iri, dengki dan penyakit-penyakit hati lainnya dapat terobati dan saya tidak lagi melakukan katarsis-katarsis lain yang dapat membuat saya makin tersungkur jatuh..
Memang..
Selalu hanya dengan mengingat Allah lah hati ini menjadi tenang..
Karena Ia-lah penguasa hati ini..
Ia-lah yang menguasai hati ini..
Ya Rabb..dekatkan kami pada-Mu..
Jangan jadikan semua beban yang kami pikul saat ini membuat kami semakin jauh dari-Mu..
Dan..
Apabila suatu hari nanti kami kembali tersungkur, terjatuh, terhempas atau bahkan lari dari-Mu..kembalikan lah kami Ya Allah...jangan biarkan kami jauh dari-Mu..
Aamin...
*Keep istiqomah girl..step by step..it's not easy ofcourse..but i know WE CAN!cheer up for Allah!
jazakillah sis..
ReplyDeletetulisannya bagus..sbgai pengingatn jga bgi ana..
^^
ReplyDeletesma2 mengingatkan ukh