Bismillahirrahmanirrahiim..
Peluklah sabar, seerat mungkin.
Jangan biarkan ia terlepas barang sebentar.
Peluklah sabar, sekuat mungkin.
Karena sabarlah yang akan menjadi energi bagimu untuk kembali bangkit keluar.
Peluklah sabar, peluk sabar hingga kedua tanganmu yang memeluknya dapat saling bersentuhan.
Jangan lepaskan sabar, jangan biarkan ia hilang dari genggaman.
Peluklah sabarmu, karena ia adalah teman.
Ia lah sejatinya sahabat yang mampu menghapus segala duka.
Mengubah tangis menjadi tawa.
Mengubah air mata menjadi selaksa senyuman merekah.
Peluklah sabarmu, ialah yang akan menjadi tenaga untuk melaju.
Ah hidup ini terlampau bising dan sesak dengan hingar bingarnya.
Telinga sudah pengang dengan segala suara-suara sumbang yang tidak ada guna.
Mata lelah melihat semua kemunafikan.
Mulut terlampau kelu tak mampu ucapkan apa-apa yang ada faedahnya.
Dan kini hati yang sakit terus saja membuat prediksi-prediksi yang membuat kepala pusing bukan kepalang. Mencoba meramal masa depan yang penuh misteri.
Maka dari itu, peluklah sabar. Engkau sudah terlampau lelah, bahkan menghadapi dirimu sendiri pun sudah merasa payah. Peluklah sabar, maka ia akan bertransformasi menjadi kumpulan energi-energi positif yang akan membuat hidupmu cerah kembali.
Peluklah sabar, seerat mungkin. Jangan biarkan ia terlepas barang sejenak.
Peluklah sabar, rasakan energi yang mengalir melalui aliran darahmu. Bukankah Sang Maha Pengasih begitu sering mengucap "fashbir.." di dalam surat cinta-Nya? Maka dari itu jangan biarkan sabar itu hilang entah kemana.
Peluklah sabar, lalu kecuplah syukur. Sabar dan syukur, aliran energi dan ledakan potensi. Maka kau akan temui hidupmu kembali berarti.
No comments:
Post a Comment