Bismillahirrahmanirrahiim..
Sepertinya pertanyaan ini masih saja terngiang-ngiang di kepala. Seperti piringan hitam tua yang terus menerus memutar lagu yang sama. Ngana mau kemana?? Mau kemana?? Mau kemana?? berulang-berulang dan terus berulang.
Ya, sebenarnya mau kemana ngana itu? terlihat seperti orang gila yang ngalor-ngidul tanpa arah. Sebentar ke kanan, lalu ke kiri, ke kanan lagi, lalu berhenti, bingung.
Bukankah hidup ini harus ada tujuan. Air yang mengalir saja memiliki tujuan, ia selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Mengapa ngana macam tak punya tujuan?
Kalau tau tersesat, buka lah peta, masa ngana kalah sama Dora. Dora aja tau kalau "mau kemana kita?" dia akan buka peta. Buka peta kehidupan ngana, yang jadi petunjuk hidup, mau kemana, bagaimana cara menuju ke sana. Jangan seperti anak kecil yang mudah teralihkan fokusnya. Melihat orang ke kanan, ngana pengen ikut, melihat orang ke kiri ngana juga mau, orang berlari ngana ikut-ikutan berlari. Punya pendirian lah, ngana sudah dewasa kan! Masa mau ikut-ikutan terus, orang ke selokan masa ngana juga mau ikutan?
Sadar, sudah dewasa. Kalau tau tersesat tanya, jangan malu. Buka peta, jangan malas.
Kalau malu bertanya, sesatlah ngana, malas membaca peta, makin kelimpungan ngana hidup.
Ayolah, waraslah!

No comments:
Post a Comment