Bismillahirrahmanirrahiim..
Dulu,
Ada yang pernah berkata seperti ini kepadaku :
"Kerjakan saja,tidak usah banyak dipikirkan"
Saat itu aku menjawab.
"Bagaimana bisa bekerja tanpa berpikir, harus dipikirkan dulu lah.."
Ia membalas.
"Bisa..insya Allah bisa :) "
Saat itu aku sadar betul bahwa ada beda pandang antara aku dan dia. Jadi tak lama-lama aku berdebat mengenai apa yang harus dipentingkan, banyak berpikir atau banyak bekerja. Bagiku tak akan bisa bekerja tanpa dipikirkan. Ilmu qobla amal, itu yang ada di benakku. Sedangkan baginya, terlalu banyak berpikir dapat memperlambat kerja. Terlalu lama berpikir membuat waktu yang semestinya dapat digunakan untuk bekerja semakin menipis.
Kini,
Aku bertanya kembali pada diriku.
"Berpikir atau bekerja?"
Ada yang menyaut : sudah! Kerjakan saja, yang penting selesai.
Namun di dalam dada ada yang gelisah : tidak!ini semestinya tidak begini. Ini salah, mestinya kau pikirkan lagi matang-matang sebelum maju.
Lalu,
Ada lagi yang bertutur padaku lewat aksara. Seorang ustadz santun yang menuliskan pada laman pribadinya :
Bekerja, maka keajaiban.
Layaknya bunda Hajar, yang berlari dari bukit safa menuju marwa. Mencari air untuk si kecil Ismail yang meronta-ronta kehausan. Tujuh kali ia putari bukit itu, mencari dan terus mencari. Dan keajaiban justru keluar dari kaki kecil Ismail yang meronta kehausan, keluarlah air zam-zam, sebaik-baiknya air minuman.
Lalu, ini yang kudapat dari tulisan sang ustadz santun itu: bahwa keajaiban akan muncul, ketika Allah melihat sejauh apa upaya yang kita lakukan dalam menjemputnya. Pertolongan-Nya itu akan datang dari arah yang tidak disangka-sangka.
Jadi,
Jika berpikir itu berarti berpikir negatif. Benarlah kata-katanya dulu. Kerjakan saja! Tidak usah terlalu banyak dipikirkan.
Iya..
Kerjakan saja..
Maka keajaiban akan datang..
Jika kita berupaya menjemputnya..
Jika kita sungguh-sungguh membuktikan di hadapan-Nya bahwa kita pantas mendapatkannya..
Bisa..insya Allah bisa :)

No comments:
Post a Comment