
Ini kali ketiga aku bertemu denganmu.
Di waktu dhuha, di atas kendaraan oranye-biru itu.
Ini kali ketiga kurasakan sensasi yang sama ketika melihatmu.
Kesedihan tak beralasan yang menilisik kalbuku.
Ini kali ketika kulihat sosok gempalmu mengetuk-ngetukan receh di jendela pintu, sambil berteriak dengan suara melengking, memanggil setiap orang untuk naik ke kendaraan oranye-biru mu itu.
Dan lagi-lagi, rasa iba yang kurasakan di dalam dadaku.
Ini kali ketiga kulihat sorot mata itu.
Sorot matamu yang memancarkan kesedihan yang tak kumengerti.
Ini kali ketiga pertanyaan-pertanyaan itu kembali meluncur dari dalam otakku.
Apa yang kau lakukan di atas kendaraan oranye-biru ini?
Mengapa anak seusiamu sudah harus menghadapi kerasnya kehidupan jalanan?
Apakah kau masih sekolah?
Mana orangtuamu?
Apakah kau hari ini puasa?
Dan segudang pertanyaan yang terpendam dan tak pernah keluar dari mulutku.
Ini kali ketiga..
Semoga ini bukan kali ketiga kudengar pria "pemarah" itu membentakmu.
Karena sungguh, tak tega diriku menatap sorot matamu yang lugu itu..
:( sedihpisan
ReplyDeletekalau lihat anaknya bisa lebih sedih deh..
ReplyDelete