
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Movies |
Genre: | Kids & Family |
Wuaaaw..udah lama juga gak nulis review, terakhir kali setahun yang lalu boo...Well, karena kebanyakan curhat jadinya udah agak luntur ni semangat buat bikin reviewnya. Hahahahah :D
Okey, kali ini langsung aja, gak usah pake banyak cingcong,saya mau cerita mengenai satu dorama Jepang (again) yang subhanallah..i think this dorama is the BEST dorama that i've ever watched!
Yap, kerrrrrrrrreeen banget. Hontou ni sugoi ne ~
Dorama ini tuh dorama yang paling lengkap ngasih pesan-pesan moralnya. Mau apa? dari segi keluarganya ada..dari segi pekerjaannya ada..dari segi pengembangan diri ada..dari segi cintanya..ada juga (walau cuma seiprit, that's why i love this dorama, less of love story)
Ceritanya berkisar di kehidupan seorang pria berumur 25 tahun, Seiji (diperankan oleh Ninomiya Kazunari (again)). Seiji ini lahir di kehidupan yang biasa-biasa aja, flat. Dia gak terlalu pinter, tapi juga gak terlalu dodol. Standar aja. Lulus kuliah dari kampus yang biasa-biasa aja dan akhirnya dapat kerjaan di perusahaan yang lumayan bonafit, tapi agak aneh di mata Seiji. Di mulai dari training pegawai yang super duper aneh dan nyebelin, terus pas udah mulai kerja, si Seiji harus berhadapan dengan bos yang nyebelin dan gak menghargai jerih payah Seiji. Akhirnya, karena gak kuat dengan lingkungan kerja yang gak kondusif, setelah 3 bulan bekerja Seiji memutuskan untuk resign. Dan setelah ia resign dari tempat kerjanya itulah petaka kehidupannya dimulai.
Menyandang status sebagai "pengangguran" di usia dimana seharusnya ia sudah memiliki pekerjaan yang tetap adalah sebuah kutukan di kehidupan Seiji. Setelah ia berhenti dari tempat kerjanya, banyak masalah yang terjadi di roda kehidupannya. Ia harus bersabar menghadapi sang ayah yang cerewet dan terus mengungkit-ungkit keputusannya untuk resign. Ia harus menghadapi kenyataan bahwa ibunya mengalami depresi dan membutuhkan perhatiannya.Ia harus berjibaku dengan bursa kerja baik online maupun offline untuk mencari pekerjaan baru. Singkat cerita,kehidupan Seiji yang awalnya baisa-biasa saja berubah menjadi penuh dinamika.
Kehidupan terasa begitu menyesakkan bagi Seiji. Sang ayah pun semakin hari semakin menekan Seiji.Ia bahkan dimiinta untuk membayar biaya kehidupan di rumah orangtuanya itu, termasuk biaya makan dan sewa kamar (kejaaam nian ya ni ortu). Karena itulah Seiji berusaha sekuat tenaga untuk mencari pekerjaan yang dapat memberikan banyak pemasukan. Awalnya sulit untuk memperoleh tempat kerja yang sesuai dengan kepabilitas dan latar belakang pendidikannya. Terlebih lagi kenyataan bahwa ia hanya bertahan selama 3 bulan di tempat kerjanya yang dulu membuat kesan bahwa Seiji adalah anak yang kurang memiliki ketahanan dan kesungguhan.
Setahun berlalu, dan pekerjaan yang diinginkan tak kunjung datang. Seiji kemudian beralih ke pekerjaan sebagai part-timer (kalau di Jepang disebutnya "Freeter") serabutan dan bekerja apa saja yang penting menghasilkan uang. Di tengah depresi karenan tekanan ayah yang cerewet dan Ibu yang depresi, Seiji menemukan sebuah titik cerah. Di koran ia menemukan job vacancy yang memberikan gaji lumayan tinggi. Namun pekerjaan yang diberikan sangat tidak sesuai dengan kepribadian Seiji, tapi karena keadaan yang memaksa akhirnya Seiji pun melamar di pekerjaan tersebut.
Mau tau Seiji bekerja sebagai apa??
Seiji bekerja di sebuah perusahaan kontraktor sebagai KULI paruh waktu. Awalnya ia sangat merendahkan pekerjaan tersebut.Ia mau melakukan pekerjaan itu hanya karena gajinya yang lumayan tinggi. UANG. Hanya itu yang terlintas di benak Seiji. Tidak ada rasa kecintaan dan dedikasi pada pekerjaan barunya itu.
Di tempat kerja, tak dinyana, Seiji bertemu dengan seorang wanita cantik (Chiba, diperankan oleh Karina Nose) yang bekerja sebagai kordinator kontraktor dari perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan Seiji. Awalnya Seiji mengira wanita tersebut memiliki nasib yang sama dengannya,memilih pekerjaan kasar tersebut karena terdesak oleh kondisi. Namun ternyata Seiji salah besar. Chiba melakukan pekerjaan tersebut karena ia MENCINTAI pekerjaan itu. Uang bukanlah satu-satunya hal yang dicari di sana, ada hal lain yang jauh lebih berharga daripada uang yang diberikan oleh perusahaan kontraktor itu.
Seiji tidak mengerti,mengapa wanita secantik Chiba mau mengotori dirinya dan melakukan pekerjaan kasar seperti itu. Namun, setelah mengalami sendiri, seiring dengan berjalannya waktu, Seiji kemudian paham bahwa dalam bekerja bukan hanya sekedar mengumpulkan uang, namun ada hal lain yang lebih berharga, yakni bagaimana kita dapat mengembangkan diri di tempat kita bekerja, bagaimana kita dapat menemukan keluarga baru di tempat kerja dan dapat belajar banyak mengenai kehidupan. Di tempat kerja itu, Seiji bertemu dengan pimpinan yang benar-benar PEMIMPIN. Bos Seiji adalah orang yang sangat bijak, luwes, profesional dan dapat mengoptimalkan potensi anak buahnya. Keren banget bosnyaa. Di sana Seiji juga mendapatan teman-teman yang bersedia mendengarkan keluh kesahnya. Memang, Seiji mendapatkan hal yang jauuuuh lebih berharga daripada sekedar uang.
Kemudian, melalui Chiba, Seiji yang awalnya tidak memiliki tujuan dalam hidupnya jadi memiliki target yakni membeli rumah bagi ibunya. Ia menyadari bahwa depresi yang ibunya rasakan merupakan akibat perilaku tetangganya yang jahat terhadap ibunya.Oleh karena itu, Seiji berniat mengajak ibunya untuk pindah ke lingkungan yang baru. Seiji pun semakin bersemangat dalam melakukan pekerjaannya.
Di lain sisi, hubungan antara Seiji dan ayahnya kian memburuk. Ayahnya sering meremehkan pekerjaan Seiji dan selalu mengungkit-ungkit kegagalan Seiji dalam memperoleh pekerjaan yang tetap. Namun, hal tersebut malah menjadi cambukan bagi Seiji untuk semakin berusaha membuktikan kepada ayahnya bahwa pekerjaan bukan semata-mata prestise, tapi merupakan sarana untuk aktualisasi diri. Yaa..like Rene, the writer said..Your JOB is not yor CAREER.
Hmm..bagaimanakah akhir dari kisah Seiji?Apakah akhirnya ia mendapatkan pekerjaan yang tetap? apakah hubungannya dengan ayahnya akan membaik atau malah memburuk? Apakah Seiji akan berhenti dari tempat kerjanya yang memberikan banyak pelajaran baginya??
Well..lebih enak nonton sendiri sih. Manteb banget deh pokoknya ni dorama. Di episode pertama aja udah berhasil bikin mata saya bocor. Abisan awal-awal dah nyuguhin kisah yang bikin orang-orang pada sensitif, tentang Ibu, gimana gak mewek coba..
Selain tentang pekerjaan, dorama ini juga kental memberikan pelajaran mengenai keluarga. Tentang hubungan antara orang tua dan anak. Tentang bagaimana mendidik anak. Tentang bagaiamana PENTINGNYA peran seorang Ibu dalam menghasilkan anak-anak yang sukses dan tahan banting dalam mengarungi samudera kehidupan, dan masih banyak lagi. Ada kisah menarik mengenai hubungan antara menantu dan mertua yang digambarkan melalui kisah dari kakak Seiji yang harus mengahdapi mertuanya yang terlalu ikut campur. So interested!!
Pokoknya, dorama ini tuh padat banget sama pesan moral, dan ternyata benang merah dari semua alur cerita di dorama ini adalah satu. IBU.
IBU yang tulus, ikhlas dan memberikan KEPERCAYAAN bagi anaknya,walaupun dalam keadaan depresi dapat memberikan kekuatan bagi anaknya untuk terus berjuang dan pantang menyerah.
Satu kata dari Ibunda Seiji yang saya suka banget " aku PERCAYA bahwa Seiji dapat menghadapi masalahnya. Walaupun ia harus berkali-kali gagal dan terjatuh, suatu saat nanti ia pasti akan menemukan sendiri jawabannya".
Hmm..ibu itu memang ARSITEK PERADABAN ya..berkat dorama ini, saya jadi semakin sadar bahwa ibu adalah kunci dari kesuksesan seorang anak yang akan mengantarkan pada kebangkitan peradaban.
Soo...mari berusaha untuk menjadi ibu yang pantas DISAYANG oleh Allah :)
No comments:
Post a Comment