Bismillahirrahmanirrahiim

Ada apa dengan ribuan mengapa yang berkeliaran di dalam otak..
Ada apa dengan jutaan mengapa yang berdesak-desakkan di dalam ruang pikiran..
Ada apa dengan milyaran mengapa yang bertabrakan satu sama lain di dalam relung jiwa??
Mengapa??
Mengapa harus memaksa memeluk gunung?padahal tangan yang Alloh ciptakan tak sanggup untuk menggenggamnya?
Mengapa harus memaksa tertawa?padahal jiwa ini ingin menangis sekeras-kerasnya?
Mengapa harus berlagak mampu?padahal diri ini tak bisa?
Mengapa harus diam?padahal hendak menuangkan segalanya dalam bentuk kata?
Mengapa harus begitu menyebalkan ???
Mengapa harus begitu memusingkan?
Mengapa ?
Mengapa ?
Mengapa ?
Mengapa semuanya begitu rumit?
Jawabannya adalah karena kau terlalu banyak bertanya 'mengapa'
Karena 'mengapa' yang terlalu overdosis itulah kau tenggelam..
Terlalu banyak 'mengapa', 'mengapa', 'mengapa'..
Kenapa tak kau ganti saja dengan 'bagaiamana'..
Bagaimana menyelesaikannya..
Bagaimana caranya agar dapat memanjangkan tangan agar sanggup memeluk gunung? Walau tak sanggup paling tidak sudah berusaha..
Bagaimana caranya agar dapat tertawa dengan setulus-tulusnya..walau pada akhirnya air mata itu tumpah..paling tidak sudah berusaha
Bagaiamana caranya agar dapat tetap kuat berdiri..walau pada akhirnya harus collapse juga..paling tidak sudah berusaha...
Bagaiamana caranya agar dapat memaksa diri untuk berkata..walau pada akhirnya harus terdiam juga..paling tidak sudah berusaha..
Bagaimana caranya agar membuat semua itu menjadi menyenangkan..
Bagaimana caranya agar membuat semua itu menjadi mudah?
Simpel saja kan...
BERUSAHA..dan biarkan Allah yang akan menentukan hasilnya...
Berhasil..gagal..pahit..manis...senang...sedih...
Toh tak kan ada yang sia-sia, kan?
Karena apapun hasilnya..pastilah yang terbaik untukmu..
Oleh karena itu, jangan kau lupakan bahwasanya begitu besar cinta-Nya padamu...
Dan berhentilah mempersulit dirimu dengan TERLALU BANYAK bertanya mengapa..
semangat
ReplyDeletelike it
ReplyDelete