Bocah...Kulihat muka mu makin hari makin sendu..
Kulihat wajahmu makin hari makin layu...
Kulihat hanya diam dan terpaku kerjaanmu..
Bocah...
Ku tahu hatimu sedang galau dirundung duka..
Duka yang sebenarnya adalah obat yang nantinya akan membuatmu semakin kuat..
Duka yang akan membuatmu semakin sadar hakikat dirimu yang sebenarnya...
Duhai bocah...
Kulihat kau menahan tangis teramat sangat...
Kulihat dirimu memaksa untuk tersenyum dengan amat sangat...
Kulihat kau memaksa kaki-kaki kecilmu untuk tetap kuat berdiri menopang dirimu yang lelah sangat...
Bocah...
Kulihat berkali-kali kau terdiam dan termenung sendiri..
Entah apa yang ada di dalam benakmu yang masih begitu dini..
Sesekali mengehela napas panjang..
Aah...bocah...kau masih terlalu muda untuk memanggul beban layaknya orang dewasa...
Bocah...
Kulihat dirimu begitu sendu..
Adakah sedikit yang bisa kubantu untuk meringankan bebanmu..
Jika kau ingin menangis..akan kupinjamkan pundakku untukmu..
Jika kau ingin bercerita..akan kusediakan telingaku untuk mendengar segala keluh kesahmu..
Jika kau ingin mempertanyakan ini semua..akan kucoba untuk menjawabnya semampuku...
Jika ada sedikit yang dapat kubantu untuk meringankan beban yang tersemat di pundakmu yang begitu mungil..
Bahkan jika kau merasa tidak mampu dan menyerah..aku akan membantumu untuk memohon pada mereka untuk berhenti menambah beban yang susah payah kau pikul..
Akan kulakukan duhai bocah...
Namun...
Lagi-lagi kau hanya tersenyum..
Kali bukan senyuman palsu yang biasa kau layangkan...namun senyuman tulus yang begitu menenangkan..
Kau bilang 'tidak apa-apa' dan 'aku baik-baik saja'
Kemudian, dengan tatapan penuh kasih, kau berbicara denganku dengan intonasi suara yang sangat tertata apik..tidak layaknya seorang bocah...
'Memang bebanku ini sering membuatku hampir terperosok jatuh, dan sungguh begitu sulit bagiku untuk bangkit kembali..'
'Memang bebanku ini terkadang membuatku ingin muntah dan lari sekencang-kencangnya dari kehidupan ini...'
'Memang bebanku ini sering membuatku ingin menangis meraung-raung..meratapi diri dan mengasihani diri..lantas berteriak sekuat-kuatnya kepada Tuhan'
'Namun..'
'Aku sudah memutuskan untuk menghapus kata MENYERAH dalam kamus kehidupanku'
'Aku sudah menghapus kata MENGELUH dalam kamus kehidupanku'
'Aku sudah menghapus kata-kata MERATAPI NASIB dalam kamus kehidupanku'
'Karena..semua beban yang diletakkan di pundakku ini...adalah tiket emasku menuju tingkatan yang lebih tinggi..sebuah tiket yang akan mengantarkanku untuk naik kelas..'
'Aku tak ingin selamanya menjadi bocah..AKU INGIN NAIK KELAS!'
Kata-katamu begitu mantap dan penuh wibawa..
Duhai bocah...siapakah gerangan orang yang berkata padaku dengan lembut barusan??dia bukanlah lagi seorang bocah kecil ingusan..
Bocah..
Lagi-lagi kau berikanku senyuman penuh ketulusan..
Kali ini wajahmu memancarkan ketenangan dan keteduhan..
'Jangan khawatir...AKU PASTI BISA MELALUI SEMUA INI'
'Karena Allah TAHU BETUL bahwa aku BISA!'
Aku pun tersenyum mendengar kata-katamu itu..
Kau bukanlah bocah ingusan yang ku kenal dulu..
Dan kau pun kembali tersenyum sambil berkata..
"I got nothing that i want..but i know that i got everything I NEEDED'
*keep on fighting for Allah bocah..i know YOU CAN do it!
No comments:
Post a Comment