Monday, December 1, 2008

my cerpen part I

Kembali Pada-Nya
“ Hari ini jadwal gue apa aja ya?” pikir Tasya dalam hati. Gadis cantik berparas ayu khas Indonesia ini duduk termenung di dalam mobil Honda Jazz kesayangannya sambil mengutak-atik Handphonenya. Ritualnya sebelum menuju ke sekolah adalah melihat segala kegiatannya hari itu, maklum Tasya termasuk gadis yang super sibuk. Selain aktif di OSIS, ia juga aktif di eskul Tae Kwon Do dan Mading, belum lagi baru-baru ini ia menjabat sebagai ketua OSIS. Selain kegiatan di sekolah, kegiatan di luar sekolah juga seabrek. Mulai dari bimbel, les bahasa inggris, les piano, sampai les balet. Namun biarpun banyak kegiatan, Tasya terkenal gaul di sekolahnya, apalagi semenjak ia memenangkan kontes miss Science se- DKI Jakarta antar SMA, tidak ada seorang pun anak yang tidak kenal dengan Tasya Sahira.
            Tetapi hari ini Tasya tidak kelihatan semangat seperti biasanya. Dari tadi pagi mukanya ditekuk, bibirnya dimonyongin. Setiap orang yang menyapa dicuekin. Sampai-sampai Alin, sahabatnya sejak SD kecipratan dijutekin.
            “ Loe kenapa sih Sya?, dari tadi pagi muka loe asem banget?” Tanya Alin penasarn melihat tingkah sahabatnya itu.
            “Gue BT banget Lin, hari ini tuh jadwal gue padat banget, padahal kan hari ini setahun gue jadian sama Dio, trus dia ngajakin gue dinner, tapi gue gak bisa. Abis ini gue ada rapat OSIS, dan itu pasti sampai malam, trus gue juga ada les Bahasa Inggris dan hari ini gue tes! Aduh Dio pasti bakal marah sama gue!” keluh Tasya panjang lebar.
            “ Buset! Loe ngomong kagak ada titik komanya…yaudah, loe sabar aja, itukan resikonya jadi cewek super sibuk kaya loe.” Nasihat Alin
            “ Iya sih, tapi..” kata-kata Tasya terhenti. Bel pulang pun berbunyi.
            “ Yah, gue mesti rapat OSIS deh…” keluh Tasya
            “ Sabar non, sabar…semangat  yah!” hibur Alin sambil menepuk pundak Tasya.
***
Setelah bel berbunyi, Tasya langsung menuju ruang OSIS dengan loyo dan tak bersemangat. Ruangan OSIS masih sepi, terang saja, rapat baru dimulai satu jam lagi,akan tetapi Tasya malas ke kantin atau nongkrong bareng anak-anak OSIS seperti yang biasa ia lakukan kalau sedang menunggu rapat. Tasya mengambil handphonenya, menelpon pacarnya tercinta. Untung Dio pacar yang pengertian, syukur Tasya dalam hati. Dio memang paling mengerti kalau pacarnya super sibuk. Biasanya ia cuma bisa memaklumi kalau-kalau Tasya tiba-tiba membatalkan janjinya karena kesibukannya.
            Wajah Tasya kembali cerah setelah mengobrol beberapa menit dengan pacarnya, ketika sedang asyik mengobrol tiba-tiba pintu ruangan OSIS terbuka.
            “ Assalamualaikum..” sesosok gadis berjilbab masuk sambil memegang mukena.
            “ Waalaikumsalam” jawab Tasya. Tasya langsung menghentikan pembicaraannya dengan pacarnya tercinta.
            “ Sendirian aja Sya?” Tanya gadis berjilbab itu.
            “ Iya nih”
            “ Loe udah shalat belum?” Tanya gadis itu lagi
            “ Nanti” jawab Tasya singkat. Tasya memang paling malas berhadapan dengan gadis berjilbab itu. Nanda, sekretaris I OSIS nya. Tasya menganggapa Nanda adalah orang yang paling cerewet di seluruh dunia. Berkali-berkali Tasya diceramahin oleh Nanda, terlebih lagi soal shalat. Orang tua gue aja gak pernah nyeramahin gue, pikir Tasya dalam hati setiap kali Nanda memulai ‘khotbah’nya. Tasya hanya bisa diam dan menahan dongkol dalam hati, soalnya ia tidak mau reputasinya yang bagus di sekolah menjadi hancur gara-gara bertengkar dengan anak sekaliber Nanda yang notabene nya anak ‘kuper’ menurut Tasya. Lagipula, di sekolah Tasya terkenal sebagi anak yang ‘open’ kepada siapa saja, termasuk anak-anak ROHIS.
            Tapi, karena hari ini Tasya lagi BT, ia tidak memikirkan lagi reputasinya, ketika Nanda sudah mengambil ancang-ancang untuk menasehati Tasya, Tasya langsung kabur.
***
to be continued....

No comments:

Post a Comment